PERAN MILENIAL, GEN Z JELANG PESTA DEMOKRASI 2024 MENUJU INDONESIA EMAS 2045
Penulis : Alfin Syamsudin Olii
[Ketua LP3K Bolmong Utara]
“Gebyar Pesta Demokrasi Pemilu 2024, secara resmi akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024 Beberapa hari lagi Nasib Bangsa ini akan di tentukan . Pemilu kali ini mengusung tema sarana integrasi bangsa yakni Pemilu sebagai pemersatu bangsa. Pemilu adalah proses pemilihan jabatan pemerintahan melalui proses penghitungan suara yang dilakukan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Setiap warga negara memiliki hak suara yang sama. Pemilu adalah jantung Demokrasi”-
Generasi muda yang mencapai batas usia 17 tahun keatas, Terdaftar sebagai pemilih merupakan hak dan kewajiban sebagai seorang warga negara Indonesia. Generasi Muda memiliki peran penting dalam Menyokong keberhasilan Pemilu, untuk pertama kalinya Generasi Muda mendominasi sebagai Daftar Pemilih. Dimana Generasi Milenial dan Gen Z Berdasarkan rapat pleno terbuka rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 yang telah ditetapkan oleh KPU pada tanggal 2 Juli 2024 dan diumumkan langsung oleh ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) yakni sebanyak 204.807.222 pemilih. Diantaranya ada sebanyak 55% dari total DPT adalah Generasi Milenial dan juga Generasi Z.
Karena banyaknya pemilih dari generasi muda, sehingga banyak dari kontestan Pemilu yang memperebutkan suara dari generasi muda tak terkecuali capres-cawapres, Mereka bahkan berjanji untuk memperjuangkan gagasan serta kepentingan generasi muda. Keterlibatan generasi muda dalam pemilu adalah sebagai wujud masa depan, yang memiliki potensi untuk membawa perubahan yang positif bagi Indonesia. Generasi muda memperjuangkan isu-isu penting yang mempengaruhi pandangan dan kebijakan kandidat partai politik
Generasi muda acap kali di gembar-gemborkan sebagai generasi yang melek teknologi, kritis dalam berpikir, dan inovatif. Generasi muda, mudah berbaur dengan semua kalangan, tidak memberi sekat kepada dirinya, berani berbicara dan berani berbuat. Sehingga generasi muda dianggap sebagai pemilih yang jujur, adil, dan pemilih yang bersih.
Pemilu seringkali memicu berbagai macam perspektif dan menimbulkan kegaduhan, ujaran kebencian, berita Hoax yang acap kali tersebar di berbagai macam platform media sosial.
Menurut Anggota KPU August Mellaz Generasi Muda juga di yakini dengan keramahannya terhadap teknologi informasi dapat membantu KPU Memfilter, Misinformasi, Disinformasi, Hoax, dan ujaran kebencian.
Keterlibatan generasi muda dalam pemilu juga diharapkan untuk meminimalisir hal-hal negatif, seperti hoax dan juga propaganda di media sosial yang dapat memecah belah berbagai pihak, yang berdampak buruk bagi pesta demokrasi Pemilu 2024.
Generasi muda tidak hanya berperan sebagai Pemilih tetapi juga melibatkan dirinya sebagai bagian penyelenggaraan pemilu, mulai dari tingkat tempat pemungutan suara (TPS), Menjadi seorang penyelenggara Pemilu artinya siap untuk menjadi bagian dari integral dari proses demokratisasi. Menjadi tim pemenangan paslon capres-cawapres ataupun legislator memberikan pengalaman kepada generasi muda tentang dinamika perpolitikan dan pemilu, dan menghindari politik uang.
Generasi muda cenderung lebih peduli terhadap isu isu sosial, lingkungan dan juga pendidikan, generasi muda ingin adanya perubahan positif bagi masyarakat Indonesia, Generasi muda juga aktif dalam mempertahankan hak suara.
Suara generasi muda sangat penting dalam pemilu karena mereka adalah kelompok yang paling banyak terpengaruh oleh kebijakan pemerintah. Selain itu, generasi muda juga memiliki pandangan yang berbeda tentang isu-isu penting yang mempengaruhi negara kita. Oleh karena itu, sangat penting bagi generasi muda untuk menggunakan hak suara mereka dan memastikan bahwa suara mereka didengar dalam pemilu.
Generasi muda cenderung mendambakan pemimpin yang memperhatikan isu-isu penting seperti pendidikan, kesehatan lingkungan, hukum ,ekonomi keadilan dan kesejahteraan masyarakat, serta memiliki visi untuk masa depan bangsa. Pemimpin yang memiliki jiwa keteladanan serta memberikan citra baru dan tulus kepada rakyatnya.
Generasi muda berharap agar pemilu 2024 menjadi pemilu yang adil, demokratis, dan transparansi. Hingga banyaknya suara generasi muda sebanding dengan apa yang di impikan oleh para generasi muda, Pemimpin yang bertanggung jawab terhadap Bangsa dan Negara.
Klaim dari sejumlah universitas yang ada di Wilayah indonesia saat ini bahwa Pesta Demokrasi atau Pemilu 2024 sedang tidak baik baik saja di karenakan interfensi,politisasi dan kekonyolan Sistim kekuasaan yang monopoli, arogansi menjadi gambaran kekuasaan yang kebangetan.”
Kaum Milenial dan Gen Z adalah Benteng Pertahanan terakhir untuk melawan kekuasaan yang Otoriter [Abuse of Power]1**
By : Alfin Syamsudin Olii [ ASO ]